Bukit Banyu Mulok TulungAgung.
Assalamualaikum triper, apa kabar
nih? Mari NGEtrip ke TulungAgung (lagi). Ya TulungAgung akhir-akhir ini mulai
ramai dengan pesona wisatanya yang lagi booming saat ini adalah Pantai Kedung
Tumpang di Kecamatan Pucanglaban TulungAgung, bagi yang belum tau,silakan baca
posting saya sebelumnya di sini. Alhamdulilah, saya ikut senang karena kota
saya menjadi lebih dikenal orang banyak akan pesona alamnya, saya harap kita
semua dapat menjaga keindahan alam tersebut.
Foto By : Ninda Kuni
Sebelumnya saya
selaku admin “Mari NGEtrip” mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke
70. MERDEKA semoga semakin MERDEKA. Ya karena saat menulis cerita NGEtrip ini
bertepatan dengan hari kemerdekaan Negara Indonesia. Sehari sebelumnya yaitu
tanggal 16 Agustus saya dengan partner saya(ciehh) NGEtrip ke Pantai Coro dan
Banyu Mulok. Pantai Coro dan Banyu Mulok ini sudah mulai terkenal terlebih
setelah ditayangkan di acara NGEtrip salah satu TV swasta Indonesia, jadi tidak
heran kalau akses ke Pantai Coro sudah mulai ramai.
Foto By : Me
Sebenarnya tujuan
utama saya bukan ke Pantai Coro-nya tampai ke Tebing Banyu Mulok-nya, tapi
karena untuk mencapai Banyu Mulok kita mau tidak mau melewati Pantai Coro maka
tidak ada salahnya mampr sebentar untuk foto-foto hehe.
Foto By : Me
Menurut cerita yang
beredar, sejarah BANYU MULUK, dalam ejaan lain yang terlanjur populer ditulis
BANYU MULOK adalah BANYU MULUK, dalam bahasa setempat (JAWA) banyu artinya air,
sedangkan muluk artinya naik. Nah, jadi Banyu Muluk artinya adalah air yang
naik. Kenapa bisa naik?? Banyu Mulok berhadapan langsung dengan Samudera Hindia
yang memiliki ombak yang besar. Jadi ombak yang menghantam bibir tebing sampai “muncrat”
ke atas hehe.
Foto By : Me
Rute untuk menuju
Pantai Coro dan Banyu Mulok ini sangat mudah. Apabila anda dari arah Surabaya
rute menuju Pantai Coro dan Banyu Mulok adalah dari Alun-Alun Kota Kediri lurus ke selatan(arah
TulungAgung). Setelah masuk TulungAgung perhatikan rambu papan jalan
bertuliskan Pantai Popoh. Ikuti saja jalan menuju Pantai Popoh, di sepanjang
jalan papan pemberitahuan sudah banyak dan jelas. Setelah masuk pintu gerbang
Pantai Popoh di situ ada tulisan lagi menuju Pantai Coro. Ikuti saja petunjuk
yang ada. Apabila Anda menggunakan kendaraan roda dua tidak jauh setelah
gerbang masuk Pantai Popoh ada jalan singkat menuju pantai Coro dengan
mengambil arah kiri melewati hutan jati. Setelah sampai di tempat parker terkahir
Anda bisa melanjutkan dengan jalan kaki atau dengan jasa ojek (tarif ojek
Pantai Coro adalah sekitar 10.000-15.000).
Foto By : Me
Setelah sampai di
Pantai Coro selanjutnya apabila ingin ke Banyu Mulok tinggal mendaki bukit di
sebelah kiri Pantai Coro. Bukit Banyu mulok merupakan padang rumput yang luas
yang langsung mengahadap ke Samudera Hindia, jadi dapat di pastikan pemandangan
yang di suguhkan sangat indah.
Foto By : Me
Perlu diperhatikan,
karena berhadapan langsung dengan laut lepas maka Anda harus hati-hati jika
ingin berfoto di pinggir tebing, sebaiknya jangan melewati tanda batas yang
sudah ada. Jika Anda beruntung, Anda akan dapat menangkap pemandangan pelangi
dari hempasan ombak Samudera Hindia yang menghantam tebing Banyu Mulok. Saya sarankan
Anda sebisa mungkin tiba di Banyu Mulok sekitar jam 9-10 pagi, karena pada jam
itu ombak Banyu Mulok sangat kencang sehingga percikan airnya akan sangat bagus
dan bisa muncul bias pelangi.
Foto By : Ninda Kuni
Foto By : Me
Demikian NGEtrip
saya kali ini ke Banyu Mulok TulungAgung beserta sejarah singkat dan rute
menuju Banyu Mulok dan Pantai Coro. Mari NGEtrip dan jaga terus keindahan alam
Indonesia.
wuah kerenn dapat pelangii
BalasHapuskemarin aku gak sejelas itu pelanginyaa
mesti kesana lagi kayaknya ? :)
BalasHapus